New : Konspirasi

New : Pesanan Dunia Baru

Random Post

New : Popular Post


ImageHost.org

Menyoal Kiamat 2012?

Kamis, 17 Maret 2011

Lubang di Lapisan Ozon Menghentikan Es Mencair di Antartika
Es di Antartika Tidak Mencair Bahkan Sebaliknya
New Image of Jet-Driven Galactic Shock Wave is a Shocker
Arti Penting Tahun 2012 Menurut Kalki Bhagavan
Tata Dunia Baru Akan Dikalahkan Oleh Kekuatan Dari Dalam
Tata Dunia Baru - Solusi Final
Kesadaran Yang Tinggi: 2012, Mi'raj dan Kekalahan Tata Dunia Baru
Tanda Menyongsong Zaman Baru di Alam Semesta
Penjajaran 2012
Apakah Penjajaran Galaktic Itu?


Menyoal Kiamat 2012?

Betapapun kuat sangkaan mahluk terhadap yang gaib, namun hanya Sang Khalik yang benar-benar mampu menyibak segala tabir gaib itu Heboh kiamat akan terjadipada 2012 cukup santer terdengar beberapa minggu lalu. Terutama di dunia maya. Isu ini kian berkembang ketika seorang peramal -- melalui penerawanganya seringkali dianggap benar oleh publik-- memberikan pernytaan senada. Secara eksplisit ia tidak menyebutkan bahwa tahun 2012 itu akan terjadi kiamat. Namun, ia memprediksikan akan terjadi sesuatu yang besar, dahsyat, dan menggemparkan dunia seumpama kiamat pada angka 2012. Sejak itulah, isu kiamat 2012 makin mengemuka.
Prediksi akan terjadinya kiamat tahun 2012 ini dilatarbelakangi pula dari sebuah manuskrip suku Maya. Mereka adalah satu suku kuno di dunia ini yang dikenal sebagai suku yang sangat detil memperhatilcan dan menghitung bintang-bintang dan benda langit lainnya.
Bahaya yang mungkin terjadi akibat kondisi aktif ini semata-mata terkait dengan aktivitas matahari yang saat itu mengalami puncaknya. Namun hal ini sudah berkali-kali terjadi karena merupakan siklus matahari. Maka, belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, manusia telah lebih bijak menyikapi fenomena alam ini sehingga resiko yang ditimbulkan bisa jadi lebih kecil dibanding sikllus sebelumnya.

Manuskrip mereka menyebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desemher 2012. Saat itu, akan muncul gelombang galaksi besar-besaran sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka bumi. Menariknya, ramalan suku Maya (juga suku Hopi, Mcsir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya) di dalam kalendernya mengungkapkan dengan detil jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru.
Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah. Gambaran teori suku Maya pada 2012 tidak sepenuhnya dapat disangkal. Sebab para astronom pun memprediksi akan terjadi sesuatu pada antariksa kita ditahun tersebut. Abdul Rachman, peneliti Matahari dan Antariksa pusat Pemanfaatan Sains Antariksa pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasianal (LAPAN) pada kolom Suarapublika, Republika (27/2/2009) menyatakan bahwa para ilmuwan memang memperkirakan kondisi antariksa pada 2012 akan lebih aktif.
Bahaya yang mungkin terjadi akibat kondisi aktif ini semata-mata terkait dengan aktivitas matahari yang saat itu mengalami puncaknya. Namun hal ini sudah berkali-kali terjadi karena mcrupakan siklus matahari. Maka, belajar dari pengalaman-pengalaman sehbelumnya manusia telah lebih hijak menyikapi fenomena alam ini sehingga resiko yang ditimbulkan bisa jadi lebih kecil dibanding siklus sebelumnya.
Begitu juga dengan tabrakan satelit yang diperkirakan semakin meningkat di masa depan. Penyebabnya adalah kepadatan benda-benda antariksa buatan yang memang semakin besar. Justru tesiko ditahun-tahun berikumya bisa jadi lebih besar Jika tidak diantisipasi sejak dini.
Masih dari institusi yang sama, Bambang S Tedjasukmana mengungkapkan analisa yang cenderung mengejutkan dibading Abdul Rahman. Dalam Pakarfisika. wordpress.com  ia menyebut bahwa fenomena yang akan muncul sekitar tahun  2011- 2012 sebenarnya adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju  yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an. Sementara di Indonesia hal ini telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh LAPAN.
Badai Matahari itu sendiri akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Padahal bom atom yang dijatuhkan PaulTibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-29-EnolaGay, Agustus 1945, saja telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel-partikel berkecepatan tinggi, yakni sekitar 400 km/detik.

Gangguan cuaca matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga magnet bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) , dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF).
Tidak hanya itu, gangguan cuaca matahari tersebut dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia. Lantaran, magnet bumi terganggu, maka alat pacu jantung pun juga akan terganggu.
Antisipasti LAPAN
Mengantisipasi munculnya badai antaririksa tersebut LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antsipasi LAPAN yang telah dilakukan adalah menghubungi pihak¬pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa ini, terutama jajaran institusi pemerintahan seperti Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Departemen Perhubungan (Dephub), Perusahaan Listrik Negara (PLN) , Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo), serta Pemerintah Daerah (Pemda).
Saat ini LAPAN telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frrkuensi untuk menghadapi gangguan badai matahari tinggi untuk komunikasi radio HF. Mereka juga telah melatih aparat pemda yanng mengoperasikan radio HF agar siap menghadapi gangguan sinyal radio.
PLN pun harus melakukan sosialisasi ke masyarakat akan adanya pemutusan berkala demi mengurangi dampak badai antariksa ini. Sementara penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem\manual dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang ketika badai antariksa terjadi.
Kiamat = Gaib
Apapun yang terjadi pada tahun 2012 nanti sejatinya tetap tidak bisa dipastikan. Analisa para ahli, betapapun canggihnya peralatan dan sistem pengamatan yang digunakan, hanyalah sebuah prediksi berbasis pengamatan yang akurasinya belum bisa dipastikan seratus persen benar.
Kalaupun prediksi tersebut nantinya seperti yang diperkirakan, para ahli pun tentu tidak tinggal diam mengantisipasi badai tersebut. Bencana, berapapun besar dan mampu meluluhlantakan sebuah wilayah yang ada, tak akan pernah benar-benar meleburkannya tanpa sisa.
Dalam hal ini, kita bisa berkaca pada Tsunami yang terjadi di Nanggro Aceh Darusalam dan beberapa negara lainnya bcberapa waktu lalu. Kendati kuat goncangan gempa dan besarnya hantaman Tsunami tetap saja masih menyisakan beberapa wilayah aman.
Atau dalam skala yang lebih luas, seperti prediksi badai matahari yangakan mengecoh antariksa kita kelak. Toh, nyatanya LAPAN dan institusi yang sejenis tidak tinggal diam menyambutnya. Sebuah bencana baru boleh dianggap sebagai tanda dari kiamat jika telah benar-benar membumihanguskan segala yang ada di dunia dan seisinya, tanpa ada secuil pun yang tersisa. Sebagaimana yang diungkapkan dalam banyak hadits maupun dalil al~Qur'an.
Dalam literatur keislaman, tak satupun yang menyebut kapan kiamat terjadi. Teks¬teks agama sejauh ini hanya menerangkan gambaran bagaimana kiamat bisa terjadi. Mulai dari tanda atau gambaran kecil hingga tanda-tanda atau gambaran yang besar.
Keniscayaan akan terjadinyapun merupakan hal yang tak bisa dibantah dan dihindarkan. Namun ihwal kepastian waktunya, tidak ada yang pernah tahu, tak terkecuali Nabi dan Rasul, selain Sang Pencipta. Bisa dua jam lagi, besok atau entah kapan.
Allah berfirman: "Ia bertanya, 'bilakah Hari Kiamat itu?' Maka apabila mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila bulan telah hilang cahayanya. Dan matahari dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata, 'kemana tempat lari?' Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah Pada hari itu tempat kembali. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. Meskipun dia mengemukakan alasan-alasanya." (QS. al-Qiyamah: 6-15).
Sebab itu pula, mempercayai adanya hari kiamat sama halnya mempercayai kekuasaan-Nya. Percaya pada apa yang akan dilakukan-Nya  tanpa satu mahluk pun bisa mencegah. Mutlaknya ketentuan Tuhan tersebut merupakan hal yang tak bisa diprediksi, diterawang, maupun direkayasa. Ia adalah hal gaib yang tak bisa tembus kekuatan apapun.
Sementara memercayai yang gaib merupakan rukun keimanan kita pada Tuhan. Sebagaimana kita percaya akan Dia, malaikat-malaikat-Nya, kitab -kitab-Nya, para utusan-Nya, Takdir-Nya serta hari akhir (kiamat, red).
Selain mempercayai akan terjadinya kiamat, penting juga bagi kita untuk siap menyongsongnya. Untuk menyambut hari yang penuh dengan kebinasaan itu seyogyanya kita menyiapkan bekal yang bisa dibawa, yakni amal kebaikan yang kita tanam di dunia.
Sebanyak apa kita melakukan kebaikan, maka sebanyak itu pula kita akan mendapat kesempatan untuk bisa melewati kiamat dengan selamat. Sebaliknya, bila bekal amal kebaikan tak sedikitpun kita kantongi, niscaya tiada satu hal pun yang bisa memastikan kita seiamat dari kedahsyatan hari kiamat.
Dus, saat bayang-bayang kiamat itu telah mencengkeram kuat gerak langkah manusia, niscaya dia akan mampu menyelaraskan segala tindak-tanduknya sebagai amal kebaikan.  [SN/berbagai sumbcr]
Sumber: Majalah Hidayah, April 2009 sumber : akhirzaman











ImageHost.org

BACALAH ALQURAN WALAU SATU AYAT SAJA. SUPAYA SEJUK HATI ANDA

:::Petunjuk::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::Jalan Keluar:::